Nasu Palekko

Nasu Palekko adalah salah satu kuliner khas suku Bugis yang terbuat dari Daging Bebek yang dipotong-potong kecil seperti dicincang, atau disebut daging bebek yang dicincang, dimana dalam proses pembuatannya, daging bebek yang sudah disembelih dan dikuliti serta dicincang  lalu dicuci bersih. Kemudian diberi cuka atau jeruk nipis untuk menghilangkan bau amis-nya.


Adapun bumbu-nya terdiri dari cabai,  bawang merah, bawang putih, jahe, sereh , garam, bumbu rempah-rempah lainnya serta cuka,. Biasanya, cuka yang digunakan adalah cuka yang terbuat dari mangga muda. Cuka dan bawang putih atau jeruk nipis biasanya digunakan juga untuk menghilangkan bau amis pada daging.  Kemudian bumbu tersebut di giling halus lalu dicampur potongan daging bebek sebelum dimasukkan kedalam penggorengan yang kemudian diaduk hingga matang untuk disajikan.

 Nasu Palekko umumnya memiliki rasa yang cukup pedas dan bisa membuat merah telinga serta mempunyai aroma tersendiri karena menggunakan minyak goreng yang berasal dari lemak kulit bebek itu sendiri. Rasa pedas pada  Nasu Palekko ini biasanya sudah tercium dari jarak jauh aromanya yang menyengat dan sungguh menggoda iman untuk menikmatinya.


Dan konon kabarnya, Nasu Palekko ini adalah salah satu kuliner khas suku Bugis yang sudah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu. Pada zaman dahulu  Nasu Palekko ini dimasak dengan menggunakan wadah Wajan Yang Terbuat Dari Tanah yang dalam bahasa Bugis disebut "Palekko". Sedangkan "Nasu" artinya "Masak", jadi "Nasu Palekko" artinya di Masak Memakai Wajan Terbuat Dari Tanah". Seusai menyantap Nasu Palekko,  jangan lupa mencuci tangan hingga bersih dengan sabun agar bau khas bebek bisa hilang dari tangan dan karena ada pepatah bijak yang mengatakan Clean Hands Save Lives.

Nasu Palekko ini sangat mudah ditemui di Kawasan Ajattapareng yang terdiri dari Kabupaten Sidrap, Kabupaten Pinrang dan Kota Pare-pare. Dan setelah membaca artikel ini ,bagaimana para sahabat-sahibit blogger sedunia , apakah berminat untuk mencicipi Nasu Palekko , kalau belum sempat jokka-jokka ke Kabupaten Sidrap, mungkin ada yang berminat mau mencoba membuat sendiri di rumah, berikut ini saya lampirkan resep dari Nasu Palekko.

RESEP NASU PALEKKO :

·      1 ekor bebek, dicincang ukuran kecil (tentunya setelah sang bebek disembelih dulu dan dikuliti bulunya), lebih baik lagi kalau yang dipakai adalah Bebek Yang Masih Muda.
·      1 sendok makan merica
·      1 genggam cabe rawit (boleh ditambah kalau kurang pedas)
·      3 Lembar daun salam kering
·      1,5 liter air bersih
·      Garam secukupnya
·      10 siung Bawang merah
·      10 siung bawang putih
·      2 butir jeruk nipis
·      kunyit bubuk secukupnya
·      Vetsin (bila perlu)
·      Rempah-rempah secukupnya
·      Cuka (bila perlu)

Cara Membuat : 

·      Daging bebek setelah semua kulitnya dikuliti, kemudian dipotong kecil-kecil.
·      Usahakan membuang bagian ujung ekor-nya dekat anus yang mirip biji buah salak / kurma, karena bisa membuat daging bebek menjadi tidak enak dan berbau amis 
·      Semua bumbu seperti bawang merah, merica, garam, cabai merah serta bumbu yang ada dihaluskan.
·      Daging bebek kemudian dicampur dengan bumbu yang sudah halus selama lima belas menit.
·      Daging bebek kemudian dilumuri dengan cuka atau jeruk nipis, ini berfungsi sebagai penghilang bau amis juga sebagai pemberi rasa asam pada daging bebek.
·      Masukkan kulit bebek yang sudah dikuliti ke wajan tanpa minyak, hingga kulit tersebut matang maka minyak-nya akan keluar, kemudian masukkan daging bebek yang telah bercampur dengan bumbu.
·      Masak selama kurang lebih tiga jam dengan kondisi wajan tertutup hingga minyak dalam wajan berkurang.
·      Tiriskan dan hidangkan dengan buras atau nasi dalam keadaan panas,






Otak - Otak

Otak-otak adalah kue ikan bakar terbuat dari daging ikan tanah dicampur dengan tepung tapioka dan rempah-rempah. [2] Hal ini secara luas dikenal di seluruh Asia Tenggara, terutama di Indonesia, [1] Malaysia dan Singapura, di mana secara tradisional disajikan segar, dibungkus di dalam daun pisang, serta di banyak toko Asia internasional – yang dijual sebagai makanan beku. Hal ini dapat dimakan hanya sebagai camilan atau dengan nasi kukus sebagai bagian dari makanan.
Otak berarti “otak” di Indonesia dan Melayu, dan nama hidangan ini berasal dari ide bahwa hidangan agak menyerupai otak, memiliki warna abu-abu keputihan, lembut dan hampir licin.  Namun demikian, itu hanya otak-otak dari Indonesia yang memiliki warna keputihan, sedangkan otak-otak dari Malaysia dan Singapura memiliki pewarna oranye kemerahan atau coklat diperoleh dari cabai, kunyit dan bubuk kari.



Otak-otak ditemukan di bagian-bagian tertentu dari Indonesia, Malaysia dan Singapura. Di Indonesia, tiga kota terkenal karena mereka otak-otak; Palembang, Jakarta dan Makassar,  namun sebagian besar kota-kota nelayan pesisir di Indonesia yang akrab dengan hidangan ini. Kota Malaysia selatan Muar di Johor merupakan tujuan populer untuk itu – orang-orang dari negara-negara sekitarnya dan bahkan Singapura sering mengunjungi untuk membeli terkenal otak-otak dalam jumlah besar. Hal ini umumnya dikenal di Singapura sebagai Otak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar